Evaporator merupakan suatu komponen dari AC (Air Conditioner) yang bekerja menyerap panas dari udara di sekitarnya dan mengalirkan panas tersebut ke refrigeran. Evaporator terletak pada sisi tekanan rendah, yaitu diantara alat pengatur bahan pendingin dan compressor.
Untuk proses pemindahan panas menjadi dingin, evaporator memegang peranan penting dalam mekanisme ini. Proses percepatan yang terjadi tergantung dari beberapa faktor :
- Bahan Pipa
Bahan pipa yang diperlukan harus mempunya kemampuan penghantar panas yang baik. Seperti kegunaan dari evaporator yaitu mengahantarkan panas. Selain itu tentu perlu mencari yang awet atau tahan karat, sehingga dapat digunakan tahan lama. Bahan pipa yang dapat digunakan bervariasi dari aluminium, tembaga, kuningan dan stainless steel. Aluminium dan tembaga mempunyai sifat penghantar panas yang baik tetapi tidak asam. Sedangkan stainless steel, mempuyai sifat tahan karat dan korosi tetapi kurang baik dalam menghantarkan panas. Dalam prakteknya, pemililhan bahan disesuaikan dengan kondisi kerja AC. PT. Sarana Agung Sejahtera menggunakan bahan tembaga untuk kerja pipa evaporator.
- Luas permukaan
Proses pemindahan panas dari 1 sisi ke sisi lainnya tentu dipengaruhi dari luas permukaan evaporator. Semakin luas permukaan tempat proses pemindahan panas terjadi, maka semakin cepat panas yang disalurkan. Sepanjang luas permukaan evaporator juga diberikan semacam sirip-sirip agar panas dapat diserap lebih banyak dan luas. Sirip-sirip inilah yang biasanya terbuat dari aluminiun / stainless steel.
- Film / kerak
Ketika proses pemindahan panas terjadi, ada kemungkinan munculnya lapisan kerak pada permukaan sirip. Hal ini disebabkan oleh kecepatan udara yang melaluinya, apabila kecepatan udaranya terlalu rendah maka muncullah kerak pada sirip evaporator sehingga menghambat proses pemindahan panas.
- Refrigeran / bahan pendingin
Pada proses kerja evaporator terdapat perubahan bentuk refrigeran. Perpindahan panas bahan pendingin dari cair ke cair lebih baik daripada cair ke gas. Namun ternyata perpindahan panas lebih sering terjadi antara udara dengan refrigerant uap. Proses perpindahan panas dari gas ke gas mepunyai proses yang kurang cepat. Oleh karena itu pemakaian refrigerant hendaknya disesuaikan dengan kondisi kerja evaporator. Saat ini PT. Sarana Agung Sejahtera mengikuti perkembangan tekonologi dan pengaturan AC menggunakan R32 yang bahannya lebih ramah lingkungan. Namun untuk AC yang lebih lama dan masih menggunakan R22, kami juga melayani pengisian refrigeran sesuai dengan kebutuhan.
- Konstruksi pipa evaporator
Ada beberapa jenis konstruksi pemasangan pipa evaporator, yang terletak pada sistem pengaliran udara pada pipa evaporator dan pengaliran air yang terkondensasi.
- Pipa tipe Slant
Tipe Slant biasanya digunakan untuk mengalirkan udara yang mengarah ke atas, bawah dan horisontal. Dimana struktur pipa merupakan satu kesatuan panel yang dipasang mempermudah pengaliran hasil kondensasi. Bak penampungan air hasil kondensasi ditempatkan pada bagian bawah.
- Pipa tipe A
Pada tipe ini, aliran udara mengarah ke atas atau ke bawah saja. Terkadang pipa tipe A ini juga digunakan untuk mengalirkan udara secara horisonal. Namun untuk posisi mengalirkan udara yang arahnya horisontal tidak umump ada tipe A ini, biasaya unutk kondisi ini dipakai pipa evaporator tipe H. Bak penampungan air hasil kondensasi diletakkan di bawah bentuk A.
- Pipa tipe H
Sedangkan tipe H biasanyak digunakan untuk mengalirkan udara secara horisontal. Bak penampungan hasil kondensasi terletak di bahan bentuk H. Namun bila tipe H ini secara vertikal maka bak penampungan harus ditempatkan khusus yang memungkinkan air hasil kondensasi tertampung dengan baik.
no replies