Memilih AC yang tepat bukan hanya soal merek atau harga, tapi juga soal teknologi mesin pendingin yang digunakan. Dua tipe AC yang paling sering dibandingkan adalah AC Inverter dan Non-Inverter. Meski sama-sama mampu mendinginkan ruangan, keduanya bekerja dengan cara yang berbeda dan memberikan dampak berbeda pada kenyamanan serta tagihan listrik Anda.
Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan keduanya secara ringkas namun mendalam agar Anda bisa menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan.
Apa Itu AC Inverter dan Non-Inverter?
AC Inverter adalah jenis AC yang menggunakan kompresor dengan kecepatan variabel. Saat suhu ruangan sudah sesuai dengan yang diinginkan, AC inverter akan tetap bekerja namun dengan daya rendah — menjaga suhu tetap stabil dan efisien.
Sebaliknya, AC Non-Inverter menggunakan kompresor kecepatan tetap (fixed speed). Kompresor ini akan menyala dan mati secara berulang (on-off) untuk menyesuaikan suhu, sehingga konsumsi listriknya cenderung lebih besar.
Perbandingan AC Inverter vs Non-Inverter
Aspek | AC Inverter | AC Non-Inverter |
---|---|---|
Teknologi Kompresor | Variabel, terus menyala | On-off berkala |
Konsumsi Listrik | Lebih hemat dalam jangka panjang | Lebih boros, terutama pemakaian lama |
Pendinginan | Stabil dan nyaman | Fluktuatif, bisa terlalu dingin |
Suara Mesin | Lebih halus dan sunyi | Lebih berisik saat restart |
Harga Beli | Lebih mahal ±20–30% | Lebih murah |
Umur Mesin | Lebih awet karena beban ringan | Lebih cepat aus jika sering on-off |
Kapan Sebaiknya Memilih AC Inverter?
AC inverter sangat cocok untuk:
Pemakaian rutin > 4 jam per hari
Lingkungan yang membutuhkan suhu stabil (misalnya: kamar bayi, lansia, kantor kerja)
Menghemat listrik bulanan dalam jangka panjang
Rumah dengan daya listrik minimal 900 VA ke atas
Meski harga awalnya lebih tinggi, AC inverter bisa menghemat biaya listrik hingga 30–50%, tergantung pola pemakaian.
Kapan Non-Inverter Masih Layak Dipertimbangkan?
AC non-inverter masih menjadi pilihan rasional jika:
Anda hanya menggunakannya sesekali (≤ 2–3 jam per hari)
Lokasi pemasangan adalah kamar kos, rumah kontrakan, atau ruang tamu yang jarang digunakan
Budget Anda terbatas
Anda tidak terlalu mempermasalahkan fluktuasi suhu
Biaya & Efisiensi Listrik
Simulasi Sederhana:
Penggunaan AC 1 PK ± 8 jam per hari
Inverter: Konsumsi ± 800 watt/jam → Tagihan ± Rp350.000/bulan
Non-Inverter: Konsumsi ± 1.100 watt/jam → Tagihan ± Rp500.000/bulan
Perbedaan bisa mencapai Rp150.000/bulan, dan lebih besar untuk pemakaian AC 1.5–2 PK.
Merek AC Inverter & Non-Inverter Populer
Inverter:
LG Dual Cool Inverter
Panasonic Inverter+
Daikin Smile Series
Samsung WindFree
Non-Inverter:
Polytron Deluxe
Sharp Sayonara Panas
Gree Standard Series
📌 Banyak merek kini menawarkan AC Inverter Low Watt, cocok untuk rumah dengan daya 900–1.300 VA.
Penutup
Jika Anda mengutamakan efisiensi listrik, suhu stabil, dan pemakaian jangka panjang, AC Inverter adalah investasi terbaik. Namun, jika Anda butuh AC untuk ruangan kecil dengan frekuensi pemakaian rendah, AC Non-Inverter tetap relevan dan ekonomis.
Pahami kebutuhan ruang, durasi pemakaian, serta kapasitas daya listrik rumah Anda sebelum membeli. Dan jika masih ragu, konsultasikan langsung dengan tim profesional HVAC seperti Sarana Agung Sejahtera agar tidak salah pilih dan bisa menikmati kenyamanan maksimal dengan biaya operasional yang efisien.
💡 Tip Ahli: Simpan nomor teknisi AC terpercaya di kontak darurat Anda!
Butuh bantuan lebih lanjut? Tim ahli kami siap membantu 24/7. Hubungi sekarang untuk konsultasi gratis! ☎️ +62 811-3492-009